Selasa, 23 Agustus 2011

Impian (yang tidak) Hijau

Apa lagi yang bisa dikatakan
Ketika Bandung tak lagi dingin
Ketika Makassar serasa gurun Gobi
Dan Surabaya menjelma menjadi neraka

Apa lagi yang bisa dikatakan
Ketika Eskimo tak lagi dapat memiliki igloonya
Ketika Rumah Panggung tenggelam hingga atapnya
Ketika jukung-jukung melanglang buana di atas Monas

Di lain waktu
Terdamparlah mimpi di sebuah negeri
Masyarakatnya asyik berjalan kaki
di atas trotoar yang sejuk asri
Sepeda menjadi prioritas transportasi
nyaman karena pohon naungan di kanan kiri

Di lain waktu
Bermimpilah kami lagi
Bandara tak lagi beroperasi
Karena bioetanol jarang diproduksi
Pengendara sepeda menjadi sulit
Karena bengkel sepeda tak banyak disini
satu generasi lagi kami harus menanti

Ya, ini adalah pilihan, dua pilihan yang tak sempurna, sebagaimana kita adanya
Maukah kamu bernyaman demi satu generasi saja
Atau maukah kamu menunggu satu generasi tuk bernyaman
Mememberikan kasih sayang pada bumi ini
Menjaga bumi agar selalu nyaman hingga akhir semesta

[Oleh XI Akselerasi/5]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar